sebuah keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga, tak sengaja anak bungsu sebut saja namanya ida menemukan album sekolah ayahnya semasa SMA dulu. dia pun membuka-buka album itu.
ida : yah, ini kan tante yang waktu reunian itu yaa?? *sambil menunjuk salah satu foto*
ayah : iya nak,
ida : seingetnya ida, temen-temennya nya ayah rata-rata jadi pegawai semua, ayah kok enggak?
ibu : ya, karena ayahmu waktu muda suka kelayapan. andai saja dulu ayahmu mau tekun gak berpetualang, mungkin sekarang juga bisa seperti teman-temannya itu.
sang ayah pun hanya tersenyum mendengar perkataan ibu
ida : lalu, ayah tidak menyesal?
ayah : kenapa harus menyesal? ayah tidak menyesal, dengan pekerjaan ayah yang sekarang, toh ayah masih bisa menyekolahkan kamu dan kakak-kakakmu, meskipun hanya sebagai pedagang. lagipula, ayah sangat beruntung bisa menikmati keindahannya ciptaan ALLAH, meskipun belum semuanya ayah kunjungi, setidaknya ada yang ayah ceritakan, dan sampai sekarang pun ayah masih kuat melakukan kegiatan fisik.
ida : tapi kan, kalau saja ayah tidak berpetualang, mungkin kita bisa hidup seperti teman-temannya ayah itu. maksud ida, bukannya ida tidak senang hidup begini, tapi setidaknya kan ayah tidak perlu masih bekerja di usia begini, ayah bisa menikmati dana pensiun.
ayah : maafkan ayah nak, ayah telah membuat hidupmu tidak semakmur mereka. tapi ayah tidak menyesal. berpetualang di masa muda itu bermanfaat dan menyenangkan, ayah belajar banyak hal di alam. ayah juga tidak mau hanya santai-santai saja dirumah, ayah kan masih kuat, jadi ayah mau terus bekerja, lagipula kalau ayah dulu tidak berpetualang, mungkin ayah tidak bertemu dengan ibumu. *sambil tersenyum menggoda ibu* ibu pun juga nampak malu-malu saat mendengar kata-kata ayah
ida : ayah tidak perlu meminta maaf. justru ida yang minta maaf, ida belum bisa sukses, ida belum bisa membahagiakan kalian. ah, tapi ida juga ingin berpetualang seperti ayah. lalu, mengapa ayah dan ibu melarangku untuk berpetualang?
ayah : ayah tidak pernah melarangmu, ibumu yang melarang. ida anak cewek, wajar kalau ibu khawatir. mungkin, dimata ibu ida belum cukup dewasa. lagipula, bukankah masih banyak mimpi dan tanggung jawab ida disini? ida harus selesaikan itu dulu. jadi, utamakan tanggung jawabmu dulu, dan tunjukkan pada kami kalau ida sudah dewasa. nanti pasti ida mempunyai kesempatan itu, tunggu saja. :)
ida : ah iya, ayah benar. baiklah, ida akan tunjukkan kalau ida mampu dan pantas.
Denpasar, 9 Maret 2015
10:15 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar